Thursday, December 6, 2007

UMAT ALLAH DAN TANAH PERJANJIAN ALLAH


Silahkan anda baca buku Alkitab Perjanjian Lama. Dalam waktu tidak begitu lama, mulai terasa seperti mendengar aneka Berita Dunia siaran TV, malam hari. Dan berita kejadian yang terjadi di Timur Tengah selalu menjadi “Breaking News”, makin lama makin tambah panas. Allah Israel tetap waspada dan tetap berdaulat dan bertanggung jawab.

Situasi selalu mencekam, gawat dan macam macam. Beberapa persoalan ada yang sudah di mulai sejak zaman purba kembali hingga 4000 tahun yang lampau, hingga kepada zaman Abraham terus sampai kepada turunannya. Bila kita kembali ke zaman raja Daud, 3000 tahun lalu. Semua dapat dibaca mulai dari buku Samuel. Raja raja. Tawarikh segala catatan lengkap. Konflik antara Israel dengan bangsa bangsa tetangganya; Syria, Persia, Iraq, Jordan, Mesir, Arab dikorek korek kembali sampai sekarang.

Ini berarti sangat tidak bijaksana, apabila ikut mencampuri masalah Timur Tengah, kecuali mengetahui jelas asal mulanya persoalan dan mendapat keterangan yang pasti. Pusat pertikaian di kawasan ini adalah masalah “Tanah” dan yang paling gawat adalah “Agama.”


Allah yang membuat perjanjian

Hanya ada satu Allah yang benar dan hidup, yakni Allah yang memanggil Abram dari tanah Ur- Kasdim ( sekarang Iraq). Allah telah berurusan dengan manusia untuk masa ribuan tahun, sebelum datang kepada Abram. Sejak dari waktu Kejadian hingga kepada sejarah umat manusia selanjutnya.

“Sebab sungguhpun ada apa yang disebut “Allah”, baik disorga, maupun di bumi- dan memang benar ada banyak “allah” dan banyak “tuhan” yang demikian- namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa yang daripadaNya berasal segala sesuatu dan untuk Dia kita hidup dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus yang olehNya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup."

“Tetapi bukan semua orang yang mempunyai pengetahuan itu.”( 1Korintus 8:5-7)

Dalam buku Kejadian, jelas kita lihat bahwa Allah membuat “perjanjian” baik kepada pribadi maupun kepada sekumpulan manusia. Kebanyakan perjanjian ini tanpa syarat, sehingga bila salah satu pihak gagal, tidak akan membatalkan perjanjian itu.

Didalam buku Kejadian, Allah membuat perjanjian bahwa tanah yang kini didiami oleh bangsa Israel, adalah untuk Abraham tetap dan abadi. Abraham bukan manusia sempurna, namun untuk jelasnya Allah memutuskan bahwa perjanjian akan diteruskan kepada putra Abraham Ishak, lalu kepada putra Ishak Yakub (yang namanya diganti menjadi Israel). Sehingga didalam seluruh buku Alkitab Perjanjian Lama, telah menjadi catatan bukti mengenai kesetiaan Allah terhadap perjanjian ini, sungguhpun umumnya bangsa Israel tidak setia dan membrontak.

Ketika Abram berumur sembilan puluh sembilan tahun, maka Tuhan menampakkan diri kepada Abram dan berfirman kepadanya:

“Akulah Allah yang maha kuasa, hiduplah dihadapanku dengan tidak bercela, Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau, Aku akan membuat engkau sangat banyak. Lalu sujudlah Abram, dan Allah berfirman kepadanya.

Dari pihakKu inilah perjanjianKu, dengan engkau.

Engkau akan jadi bapa sejumlah besar bangsa, karena itu namamu bukan lagi Abram, malainkan Abraham.”

“...PerjanjianKu – akan Ku adakan dengan Ishak, yang akan dilahirkan Sara bagimu...”

Baca seterusnya buku Kejadian 17:1-21

Ketika Allah menampakkan diriNya kepada Abram, dia sudah terlalu tua dan Ishak belum juga lahir. Sejarah berjalan terus, dan Israel sebagai suku bangsa akhirnya mengalami perhambaan di Mesir selama 400 tahun, sampai kemudian Allah melepaskan mereka. Musa telah dipanggil Allah untuk membawa mereka kembali ke Tanah perjanjian. Dari sejak waktu “keluaran”, Allah menamakan waktu ini sebagai “Perjanjian Lama”- Hukum Musa- termasuk ketika sistim ke imamatan, dan korban bakaran untuk menghapus dosa. Perjanjian yang inipun dilakukan tanpa syarat, oleh persiapan dan peraturan bagi mereka yang jatuh dalam pelanggaran telah disiapkan.


Tanah Perjanjian

Ketika suku bangsa Israel kembali mau masuk ke tanah perjanjian dibawah Joshua, Allah mengeluarkan sebuah perjanjian yang dinamakan “Tanah Perjanjian” dan ini memakai syarat, yakni antara Allah dengan bangsa yang akan dibentuk menjadi Israel. Allah yang memiliki tanah ini dan Israel selama lamanya. Allah telah memberikan tanah ini kepada Abraham dan turunannya selama lamanya (secara spesifik dari garis turunan Ishak, Yakub, Daud, dan terakhir Yesus).

Sungguhpun demikian, hak bangsa Yahudi untuk tinggal di tanah ini tergantung dari penurutan mereka. Pembrontakan yang berlarut larut terhadap penurutan, membuat Allah menarik kembali secara sementara kesempatan untuk bangsa Yahudi tinggal di tanah ini. Berkat dari penurutan kepada perjanjian ini sangat besar sekali, tetapi kutukan akibat pelanggaran, hukumannya juga sangat berat yang dapat dibaca dalam buku Ulangan 27-30. Bagian besar dari sejarah umat Israel menunjukkan bahwa pelanggaran pelanggaran adalah pilihan mereka dari waktu ke waktu.

Bila ditelusuri kembali sejarah bangsa Yahudi, yang dicatat oleh nabi nabi dalam Perjanjian Lama. Maka lebih banyak terjadi, pemberontakan, persungutan, penyembahan berhala, dan tidak mau menurut. Akhirnya selama ber abad abad mereka terpaksa harus membayar dengan mahal segala akibatnya.


Dua kali masa pembuangan

Alkitab mencatat, bangsa Yahudi menderita dua kali kehilangan haknya untuk tinggal di tanah perjanjian. Pertama ialah masa pembuangan ke Babylon yang makan waktu hingga 70 tahun. Dimulai ketika raja Nebukadnezar raja Babylon, menghancurkan kota Yerusalem berikut kaabah Salomo pada tahun 586 B.C. diikuti dengan hancur dan banyaknya jiwa yang mati, dan menderita. Hanya sebagian kecil yang tinggal selamat.

Akhir masa 70 tahun, bangsa Yahudi di izinkan pulang kembali ke tanah perjanjian, oleh perintah raja Persia. Kerajaan Persia menggantikan kerajaan Babylon sebagai kerajaan dunia pada saat itu. Kaabah II yang lebih kecil telah dibangun kembali, dan bangsa Yahudi yang kecil dipulihkan kembali, tetapi Israel tetap dibawah kekuasaan asing dari Persia, kemudian Grieka dan terakhir Roma.

Johanes pembaptis muncul di arena sejarah Israel kira kira 400 tahun setelah buku Perjanjian Lama ditutup. Johanes memproklamirkan bahwa, Mesias yang ditunggu tunggu oleh bangsa Israel, Yesus dari Nazareth telah tiba ditengah tengah bangsa.

Johanes berseru kepada seluruh kaum Israel, untuk kembali kepada Allah nenek moyang mereka dan bertobat. Hanya beberapa orang saja yang memberi respon. Setelah itu Yesus mulai mengajar kepada seluruh negeri itu. Di akhir setelah tiga tahun mengajar ia masuk ke kota Yerusalem, pada hari minggu sebelum hari paskah 33A.D. dengan menaiki seekor keledai. Yesus telah menggenapi nubuatan nubuatan yang telah ditulis mengenai Dirinya. Waktu kedatangannya telah dinubuatkan oleh nabi Daniel.

Tetapi Yesus telah ditolak oleh bangsa Yahudi dan dihukum mati, gantinya mendapat penghormatan sebagai raja Israel. Untuk kedua kalinya, Allah Israel menarik kembali tanah perjanjian, Allah membuang bangsa Yahudi dari tanah itu untuk kedua kalinya. Pembuangan yang terjadi kali ini, berjalan hingga 2000 tahun(diaspora).

Melalui nubuat nabi nabi Perjanjian Lama, terutama Yesaya, Yeremiah, Yehezkiel, Daniel, Allah berjanji Ia akan membawa kembali umat Israel dari pembuangan dan tetap akan menepati janjiNya yang diberikan kepada nenek moyang bangsa ini. Ia akan mengembalikan seluruh bangsa kedalam sebuah “perjanjian baru” dan mengangkat Israel menjadi kepala dari semua bangsa bangsa dibawah Mesias.

Bangsa Yahudi dari segenap penjuru dunia mulai kembali pulang ke tanah leluhur pada permulaan abad ke-19. Pada tahun 1948 mereka menyatakan kemerdekaan sebagai suatu negara, dan tinggal kembali ke tanah perjanjian mereka (kira kira sepertiga dari seluruh bangsa Yahudi kembali ke tanah ini dan sisanya akan dikumpulkan kembali ketika Yesus, Mesias datang kembali Matius 24:31).

Bangsa Yahudi yang akan tinggal di tanah perjanjian ini, tetapi harus memenuhi syarat.

Apakah Allah akan mengeluarkan mereka kembali, apabila mereka tetap melakukan pelanggaran dan tidak mau menurut? Rupanya tidak, akan tetapi persoalan masih tetap tinggal. Bagaimana cara Allah memulihkan bangsa Yahudi kembali kepada penyembahan Allah yang benar?

Siapakah bangsa Yahudi ?

Alkitab jelas menyatakan bahwa Allah memberikan cirri cirri, bahwa seorang Yahudi yang benar adalah memiliki iman seperti nenek moyangnya yaitu Abraham. Dan ini dikatakan sendiri oleh Yesus bahwa;

“ Abraham bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hariKu dan ia telah melihatnya dan bersukacita.”

Iman yang dimiliki oleh Abraham, sudah dinyatakan benar oleh sebab sudah termasuk, percaya, melihat, bersukacita oleh sebab mengenal Dia. (Johanes 8:56-58)

Orang Farisi pada ketika itu benar benar merasa dihina, ketika Yesus berkata dengan lantang, bahwa mereka bukan benar benar orang Yahudi, dan bukan anak keturunan Abraham sama sekali.

Para rasul juga dengan jelas menerangkan bahwa orang Yahudi yang benar, juga adalah mereka yang mengakui Yesus sebagai Mesias, Raja segala raja, Tuan dari segala tuan.

Sebab itu Yesus berkata pada orang Farisi:

“Jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepadaKU.” (Johanes 5:46)

Ini sama sekali bukan berarti, bahwa gereja telah menggantikan bangsa Israel, seperti yang beberapa orang kira. Dengan sangat sederhana dan jelas artinya, bahwa orang Yahudi yang ingin tetap tinggal di tanah perjanjian Allah, yang diartikan Israel, harus mengetahui dan mengenal Allah Israel sebagai mana nenek moyang mereka dahulu.

Inilah menjadi “akar” dari masalah di Timur Tengah yang terjadi sekarang. Allah masih tetap meninggalkan “ribuan orang Yahudi” yang benar di Israel dahulu ataupun sekarang. (lihat 1 Raja raja 19:18)

Dan sekarang di Israel, mereka yang benar benar percaya sudah termasuk minoritas, hanya sebagian kecil dari seluruh bangsa. Negara Israel moderen secara nasional menganut paham sekularisme, dan jumlah yang dapat dihitung termasuk agama orthodox. Dan mayoritas bangsa Yahudi akhir akhir ini secara terbuka telah menolak Yesus. Umumnya mereka tidak senang dan segan untuk membicarakan mengenai ini. Dengan jujur sebenarnya, orang Israel moderen yang sekarang tinggal, tidak memiliki hak yang sebenarnya untuk tinggal ditanah perjanjian dalam kondisi yang tidak bertobat sebagai negara.

Silahkan baca ayat Yesaya 10 dimulai dari ayat 17 sampai 23. Dalam ayat 22 berbunyi:

“Sebab sekalipun bangsamu, hai Israel seperti pasir dilaut banyaknya, namun hanya sisanya akan kembali. Tuhan telah memastikan datangnya kebinasaan, dan dari situ timbul keadilan yang meluap luap. Sungguh, kebinasaan yang sudah pasti akan dilaksanakan diatas seluruh bumi oleh Tuhan, Tuhan semesta Alam.”

Setelah kita baca seluruh ayat diatas, ini tidak berarti bahwa bangsa Arab sekarang, mendapat hak untuk tinggal dan memiliki tanah perjanjian ini. Tanah ini adalah tanah yang dipilih oleh Allah= Yahweh, dan bukan allah orang Babylon, dan bukan allah bangsa lain yang juga termasuk dalam golongan ini. Oleh sebab itu tanah perjanjian untuk orang Israel disebut “Tanah Suci”( the holy Land), dimiliki oleh Allah kesucian bangsa Israel. Mereka yang bukan asli Yahudi, diterima untuk tinggal di Israel sebagai warga negara Israel, tetapi akhirnya mereka harus menerima Yesus sebagai Mesias yang benar.


Kriteria yang dibuat oleh Yahudi Orthodox

Segolongan yang disebut Yahudi Orthodox, masih ada yang tinggal baik di Tanah ini maupun juga tersebar di seluruh dunia dan yang terbanyak di Amerika. Mereka mempunyai kriteria sendiri untuk dapat diterima menjadi masyarakat Yahudi. Seorang harus memenuhi salah satu syarat:

  1. Ibu berasal dari Yahudi.

Darah keturunan yang menjadi syarat, dan bukan agama.

  1. Percaya kepada Allah dan Torah.

Siapa saja yang percaya kepada Allah (Yahweh yang tercatat didalam Torah dan setiap orang yang bertobat menjadi agama Judaism).

  1. Tradisi budaya.

Siapa saja yang menerima adat budaya Yahudi dan tradisi Yahudi.

  1. Pilihan pribadi/ Bertobat

Siapa saja yang mau bertobat menjadi Judaism.

  1. Ethnic

Berdasarkan dari turunan nenek moyang. Asal usul negara,praktek agama juga menjadi pertimbangan.

(In Defence of Israel by John Hagee hal.49)

Dengan adanya aneka ragam definisi hanya untuk menentukan ke aslian menjadi bangsa Yahudi, jangan heran mengakibatkan timbulnya kebingungan dan pertengkaran mengenai masalah ini hingga ber abad abad. Sebagai orang Kristen kita selalu kembali kepada apa yang Alkitab jelaskan, siapakah yang disebut orang Yahudi.

Rasul Paulus sangat terang sekali menjelaskan hal ini, bagaimana sebenarnya yang Allah maksudkan dengan bangsa Yahudi atau Israel. Dan ini dapat dibaca dalam buku Roma 9 hingga Roma 11. Ia menulis didalam Roma 9:6:

“Akan tetapi firman Allah tidak mungkin gagal. Sebab tidak semua orang yang berasal dari Israel adalah orang Israel.”

Seterusnya ia menekankan bahwa menjadi orang Israel lebih penting didasarkan atas “pilihan” daripada didasarkan atas “keturunan” (lihat Roma 9:6-13). Oleh sebab itu lebih lanjut ia terangkan kemudian; “tidak semua yang terhitung keturunan Abraham, adalah anak Abraham, tetapi “yang berasal dari Ishak yang akan disebut keturunanmu.”

“Anak anak perjanjian yang disebut keturunan yang benar” dan yang disebut keturunan ini ialah berasal dari Ishak. Ingat bahwa Abraham mempunyai dua orang anak, anak yang pertama dinamakan Ismael lahir dari Hagar, hamba sahaya seorang wanita dari Mesir. Tetapi walaupun Ismael menurut daging adalah anak Abraham, Ishak dilahirkan atas perjanjian melalui kuasa Allah= super natural, karena Abraham maupun Sara sudah sangat lanjut usia. Rasul Paulus dalam buku Roma 8 membuat perbedaan antara “anak menurut daging” = children of the flesh dan “anak perjanjian keturunan yang benar”- children of God.

Kedua perbedaan ini sangat halus, tetapi sangat penting. Untuk lebih jelas lagi di dalam buku Galatia 4:21-31, Paulus membuka lebih luas perbedaan ini. “Anak perjanjian” dari Abraham adalah “anak yang diperanakkan menurut roh”. Siapa saja dapat menjadi turunan Abraham dengan diperanakkan kembali menurut roh yang akan digantikan menjadi “anak perjanjian” = Israel rohani.

Puluhan tahun yang lampau, kita masih dapat menemukan banyak suku bangsa turunan Arab yang menjadi pemeluk agama Kristen. Dengan iman mereka kepada Yesus, seharusnya mereka menjadi layak untuk tinggal ditanah ini, sebagai umat Kristen. Namun dengan situasi politik saat ini, banyak orang Kristen turunan Arab telah meninggalkan kawasan ini. Sebaliknya kalangan dari gereja tua di Yerusalem (Katholik Roma, Coptic, Easteren Orthodox) sejak jauh hari sudah menyimpang jauh dari pelajaran Alkitab, sehingga sudah sulit untuk menemukan orang Kristen yang sungguh sungguh, didalam kondisi pada saat ini. Dalam hubungannya dengan Yahweh, bangsa Yahudi pada abad ke 21 ini menghadapi banyak kesulitan. Mereka tidak mau bergantung dan menyerahkan hidupnya, apalagi memohon pertolongan pimpinan kepada Allah yang memiliki tanah itu.

Semua pengalaman dan pelajaran yang sangat berharga, yang dialami ketika zaman Pejanjian Lama, sudah tidak diperdulikan sama sekali. Sehingga tidak mustahil bila Yahweh akan membiarkan bencana dan api peperangan kembali kepada mereka. Sebagai umat yang diharap dapat mewakili Allah dan menjadi sinar terang kepada bangsa bangsa. Mereka tetap diharapkan sebagai semula ketika dipilih menjadi umatNya. Berbeda dengan saudara mereka umat Muslim yang sepertinya tidak perduli Allah yang mana yang benar memiliki tanah ini, sehingga didalam banyak hal tidak mendapat perhatian dan tidak diperhitungkan.

Kalau di tinjau dari kepercayaan kedua pihak yang bertikai di kawasan ini, sebenarnya tepat sekali bagi umat Kristen dari seluruh muka bumi untuk datang membawa pekabaran mengenai Yesus Kristus kepada semua pihak yang bertengkar. Yesus adalah Juruselamat dunia. Dan kematianNya di kayu salib adalah untuk semua manusia.

Siapapun, darimanapun, dengan latar belakang manapun telah diundang untuk datang kepada Yesus dan akan diterima untuk menjadi keluarga besar di dalam Yesus untuk selama lamanya.

“Karena anak Manusia telah datang untuk mencari dan menyelamatkan mereka yang hilang.”

“Ayo, hai semua orang yang haus, marilah dan minumlah air dan hai orang yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli dan makanlah, juga anggur dan susu tanpa bayaran!

Mengapakah kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti, dan upah jerih payahmu untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan? Dengarkanlah Aku maka kamu akan memakan yang baik dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat. Sedengkanlah telingamu dan datanglah kepada-Ku; dengarkanlah, maka kamu akan hidup! Aku hendak mengikat perjanjian abadi dengan kamu, menurut kasih setia yang teguh yang kujanjikan kepada Daud.

Sesungguhnya, aku telah menetapkan dia menjadi saksi bagi bangsa bangsa, menjadi seorang raja dan pemerintah bagi suku suku bangsa, sesungguhnya, engkau akan memanggil bangsa yang tidak kau kenal dan bangsa yang tidak mengenal engkau akan berlari kepadamu oleh karena Tuhan, Allahmu dan karena Yang Mahakudus Allah Israel, yang menganggungkan engkau.

Carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat! Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada Tuhan, maka Dia akan mengasihaninya dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya. (Yesaya 55:1-7)

Sudah bukan rahasia lagi, bahwa semua media masa diseluruh dunia belakangan ini maupun pemimpin dunia, hampir semuanya membenci orang Yahudi. Terang terangan lebih memihak kepada bangsa Arab, yang mempunyai rencana merampas tanah ini dan bermaksud untuk menghapuskan negara Israel dari bumi untuk selama lamanya.

Walaupun demikian siapa saja baik manusia ataupun bangsa yang berusaha melawan Israel, akan membawa dirinya menghadapi melawan kepada Allah. ( Allah Israel akan mempertahankan umatNya selama di dunia, sekalipun mereka tidak menurut, baca Yesaya 37) Masalah Allah dengan umatNya adalah seperti urusan rumah tangga sendiri.

Allah akan membawa umatNya kembali kepadanya melalui caranya sendiri apapun resikonya. Kalaupun dengan jalan melalui perang dunia ke III, sehingga mendekati kehancuran total. Tetapi Allah juga akan bertindak menghakimi bangsa yang lain mana saja yang melakukan sesuatu terhadap umatNya Israel. Dan ini sudah dibuktikan dengan jelas didalam buku Perjanjian Lama.

Inilah kedaulatanNya sebagai Yahweh, yang telah memilih dan menunjuk Israel. Sungguhpun mungkin akan menghadapi persoalan yang sulit untuk mengembalikan bangsa ini dari pemberontakan yang sudah berjalan selama ribuan tahun, tetapi semua ini adalah dibawah tanggung jawabNya.

“Ucapan ilahi. Firman Tuhan tentang Israel. Demikianlah firman Tuhan yang membentangkan langit dan yang meletakkan dasar bumi dan yang menciptakan roh dalam diri manusia. Sesungguhnya Aku membuat Yerusalem menjadi pasu yang menyebabkan segala bangsa disekeliling menjadi pening; juga Yahuda akan mengalami kesusahan ketika Yerusalem dikepung. Maka pada waktu itu Aku akan membuat Yerusalem menjadi batu untuk diangkat bagi segala bangsa. Siapa yang mengangkatnya pastilah mendapat luka parah. Segala bangsa di bumi akan berkumpul melawannya." ( Zakharia 12:1-3)


Agama yang ada di Timur Tengah

Judaism, Kristen, dan Islam yang dianggap sebagai agama monotheistic yang terbesar di dunia, inilah yang mengajar bahwa hanya ada satu Allah. Dan asal mulanya kepercayaan ini berasal dari kawasan yang disebut Timur Tengah (Palestina). Agama monotheist ke-4 yang terbesar yang disebut Zoroastrianism, berasal dari daerah Persia purba, yang sekarang disebut Iran. Kepercayaan ini didasarkan atas pengajaran dari nabinya yang dinamakan Zoroaster, yang mengaku bahwa Ahura Mazda adalah salah satu yang dianggap allahnya, pencipta alam semesta. Golongan ini dahulunya dinamakan agama yang disebut Mazdaism. Semula menguasai seluruh daerah ini, kemudian agama ini mulai menyusut dan pengikutnya mulai merosot hingga menjadi hanya berapa ratus ribu orang saja. Kini Muslim menjadi agama yang terbesar di Iran.

Perlu diketahui bahwa, agama Yahudi dan Kristen beribadat kepada Tuhan yang sama, Allah Abraham, Ishak, dan Yakub. Dan ini adalah asal usul dari kedua kepercayaan. Agama Judaism tidak memerlukan agama Kristen untuk menjelaskan asal usulnya, sama seperti Kristen tidak dapat menjelaskan kehadirannya tanpa Judaism.

Kembali mengenai Islam, dimana pengikutnya disebut Muslim. Agama ini juga mempunyai satu Maha pencipta yang disebut Allah. Akan tetapi apakah Allah ini sama seperti yang disembah oleh orang Kristen dan Yahudi= Yahweh yang memiliki sifat Ilahi dan kedaulatan yang sama? Jawabnya, tidak!


Allah

Kata sebutan “Allah” berasal dari bahasa Arab, menerangkan sebuah konsep tentang Ilah yang maha kuasa, Al- Ilah = Tuhan.

Sebelum kehadiran nabi Muhammad, bangsa Arab memuja berbagai Ilah(dewa) dan dewi. Dan asal mula dari nama ISLAM berasal dari penyembahan dewa bulan dari Mekah, dizaman Arab sebelum Islam.

Menurut George Braswell, “Islam semula juga memusatkan perhatiannya kepada bulan, dan ini dinyatakan melalui lambang “bulan sabit” dipuncak gedung Kaabah. Sehingga untuk perayaan Ramadhan juga ditentukan melalui kalender bulan.”

Allah yang diterangkan oleh Al Quran, alkitab suci bagi orang Muslim, tidak sama dengan Allah Abraham, Ishak, dan Yakub yang diterangkan oleh kitab suci Kristen (Bible). Jangan tertipu dengan keterangan yang sebaliknya. Allah Islam tidak sama dengan Allah dari Alkitab (Bible)

Didalam surat ke 32:13 dan Surat 4: 36-37 diterangkan:

“Bagi yang berpaling dari ajaran Tuhan yang Maha pemurah, bahwa Allah bekerja dengan setan dan Jin yang menyesatkan sehingga neraka itu akan dipenuhi oleh Jin dan manusia bersama sama.”

Sebaliknya, berbeda sekali dengan Johanes 3:16:

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, malainkan beroleh hidup yang kekal.”


Perbedaan Allah Muslim dan Yahweh- Judeo-Kristen

  1. Muslim: hubungan Allah dengan manusia melalui kehendak dan hukum dan tidak ada kekeluargaan.

Kristen-Yahudi: hubungan Allah dengan manusia merupakan keluarga, Bapa kami.

  1. Muslim: Memiliki doktrin ke-tunggalan=ESA

Kristen: Memiliki doktrin Trinitas, Allah Bapa , Anak, dan Roh Kudus

  1. Muslim: Allah adalah- “impersonal”

Kristen: Allah adalah Kasih

  1. Muslim: Tidak beranak dan tidak mau dipanggil Bapa

Kristen: Allah adalah Bapa kami, dan umat adalah anak anaknya

  1. Muslim: Allah membuat perjanjian dengan Abraham untuk memberikan Tanah kepada Ishmael.

Kristen: Allah membuat perjanjian, tanah untuk turunan Ishak

  1. Muslim: Yesus diciptakan seperti Adam dari debu

Kristen : Yesus dilahirkan dari roh,melalui anak dara

  1. Muslim : Yesus tidak mati dikayu palang

Kristen : Yesus tersalib untuk dosa dunia

  1. Muslim: Mesias dinamakan Mahdi

Kristen : Mesias adalah Yesus

  1. Muslim: Mesias adalah turunan Muhammad

Kristen : Mesias adalah turunan raja Daud

  1. Muslim : Mesias akan menghancurkan Israel

Kristen : Mesias akan menyelamatkan Israel


Nabi Muhammad s.a.w.

Nabi Muhammad s.a.w. pendiri dari agama Islam dan dianggap sebagai “nabi terakhir dipilih Allah”. Dilahirkan di Mekah di negara yang sekarang disebut kerajaan Saudi Arabia pada tahun 570 A.D. Ayahnya meninggal sebelum ia lahir, dan ibunya juga meninggal ketika ia berumur enam tahun. Sehingga ia dibesarkan oleh kakeknya yang hidup sebagai saudagar. Pada umur 26 tahun ia menikah dengan Khadijah, seorang janda yang kaya, yang telah berumur 40 tahun. Khadijah menikah dengan Muhammad, setelah menjadi janda empat kali, dan pernikahan mereka memberikan 6 anak.

Muhammad s.a.w. pertama kali menerima wahyu disebuah gua kecil yang bernama Hira dikaki sebuah bukit yang bernama Jabal Nur kira kira 3 mil di utara kota Mekah ketika ia berumur 40 tahun. Didalam wahyu itu ia bertemu dengan malaikat Jibrail yang membawa tulisan dan menyuruh ia membaca, suatu yang tidak mungkin sebab ia tidak dapat membaca. Tiga kali terus menerus disuruh membaca.

Berapa tahun kemudian ia mulai mengajar wahyu yang dia terima, inilah pertama kali ia mengatakan menerima penobatan sebagai Rasulullah=utusan Allah kepada seluruh umat manusia, setingkat dengan nabi Nuh, Abraham, Musa, dan Yesus. Semua wahyu yang diterima inilah yang nantinya menjadi buku Al Quran, yang hingga kini menjadi buku suci umat Muslim. Orang pertama yang ia tobatkan menjadi Islam ialah istrinya Khadijah dan keponakan bernama Ali bin Abi Thalib dan Zaid bin Haritsah seorang budak yang akhirnya menjadi anak angkat.

Kemudian Muhammad s.a.w. mendapat beberapa orang beriman dan memeluk agama Islam. Menghindari permusuhan orang orang Quraisy, mereka menghindar dan pindah ke Medinah bersama kelompok pengikutnya. Disini dia berhasil mempersatukan suku suku yang bertikai dan menobatkan mereka menjadi Islam.

Ditempat ini ia tinggal hingga 8 tahun. Sementara itu ia sempat mengirimkan 12 pengikutnya untuk menyebar luaskan pengajaran Islam, hingga sampai mereka berhasil menduduki kota Mekah, setelah pengikutnya bertambah menjadi puluhan ribu ribu orang.

Pada saat ia meninggal pada tahun 632 A.D. seluruh jasirah Arab telah menjadi Islam. Didalam meluaskan pengajaran Islam, mereka menghadapi peperangan dengan suku yang masih menyembah berhala, sehingga banyak menumpahkan darah.

“Siapa yang mau murtad dari agama, boleh dibunuh…oleh karena Allah telah perintahkan untuk melawan setiap orang sampai mereka mengaku bahwa tidak ada Ilah kecuali Allah dan hanya Muhammad sebagai rasulnya.”

Bagaimana kepercayaan Muslim di zaman moderen? Ada baiknya di terangkan secara singkat adanya beberapa aliran kepercayaan yang termasuk dalam agama Islam.

I. Aliran Sunni

II. Aliran Shia= Shiite


Aliran Sunni

Pengikut aliran ini meliputi 90 persen dari seluruh pemeluk agama Islam diseluruh dunia. Mereka menganut kepercayaan, bahwa semua pengganti Muhammad s.a.w. ke empat Khalifah yang pertama yang menguasai dunia Islam, hingga sampai akhir perang dunia I adalah pemimpin Islam yang benar. Percaya bahwa Muhammad s.a.w. telah memilih penggantinya sebelum beliau wafat dengan maksud agar kelanjutan dari pengajaran Islam yang menurut Al Quran yang benar, dapat berdiri teguh sebagai penuntun bagi seluruh dunia Muslim.

Kalifah dan pemimpin agama yang lain, biasanya dipilih secara konsensus oleh orang orang yang tidak memiliki kekuasaan sprituel. Oleh sebab itu, didalam aliran Sunni seorang imam (pemimpin) adalah pemimpin agama dan juga guru besar untuk agama Islam. Salah satu aliran Sunni yang memiliki doktrin sedikit berbeda yang dinamakan aliran Wahabism.

Pergerakan dalam aliran Sunni yang disebut Wahabism penting untuk disinggung, sebab mempunyai pengaruh yang sudah tersebar luas, hingga sampai ke Eropa dan Amerika. Mereka mempunyai pengikut yang tersebar dan mendominasi di Saudi Arabia, Kuwait, dan Qatar. Sepintas lalu kelihatan lebih bersifat fundamental dibanding dengan aliran yang lain.

Gerakan Wahabi kemungkinan besar dapat kehilangan pengaruhnya di dalam dunia Islam, kalau tidak oleh sebab ditemukannya sumber minyak mentah di tanah semenanjung Saudi Arabia pada awal 1930. Masuknya petro dollar yang berlimpah limpah di kawasan ini, telah membuat penyebaran aliran Wahabi bertambah kuat dengan sifat yang sangat konservatif, sehingga dapat disebut Islam garis keras.

Sebagian uang hasil dari minyak, mengalir ke negara lain, sambil membawa pengaruh ajaran Islam keras hampir ke seluruh dunia, termasuk beberapa negara barat.

Mereka mengajarkan doktrin agama Islam yang sangat keras, yang memicu tumbuhnya Islam radikal. Khotbah khotbah di banyak mesjid, banyak sekali di kuasai oleh aliran ini sehingga mensponsori terjadinya terrorist untuk melawan Amerika dan negara lain yang dianggap tidak beriman (Yahudi dan Kristen).


Aliran Shia= Shiite

Pengikut aliran ini merupakan 10 persen dari seluruh pengikut Muslim di dunia. Dan umumnya memusatkan dirinya di negara Iran, Iraq dan Libanon. Bedanya ialah, aliran ini percaya bahwa hanya turunan langsung dari ke empat kalifah pertama yaitu kalifah Ali, adalah pengganti penerus dari Muhammad s.a.w. oleh sebab memiliki darah keturunan yang langsung dari nabi. Ketiga kalifah yang lain hanya memiliki faktor kepentingan sejarah, tetapi tidak memiliki kekuasaan spiritual. Menurut Shia, imam memiliki kepribadian yang sempurna sebagai teladan, dan ditunjuk Allah sebagai pemimpin spiritual, dan semua petunjuknya harus dihormati dan diturut.


Agama yang penuh dengan damai ?

Sejarah pergerakan mula mula dari agama Islam dan kehidupan nabi Muhammad s.a.w. dapat kita bagi dalam dua periode;

1. Periode Toleransi- ketika di Mekah

2. Periode Agressif- Ketika di Medinah

Dari buku kitab Al Quran kedua sifat ini juga dapat dirasakan. Semula dirasakan bahwa pengajaran yang terdapat di Quran memperlihatkan bahwa agama Islam mengajarkan untuk hidup damai sekalipun dengan musuh. Dan ini diperlihatkan dari strategi nabi dalam ajaran dari wahyu yang diterima menunjukkan bahwa inilah ajaran dari Allah.

Bilamana waktu sudah berlalu dan usaha untuk menang terhadap Yahudi melalui koexistensi secara damai tidak berhasil, maka bangkit dengan strategi yang penuh aggresif yang dikenal dengan sebutan “Jihad”(perang suci) dan memenangkan “pertobatan melalui pedang.”

Sehingga bagi orang luar, melahirkan reaksi pertanyaan apakah mereka yang mengikuti ajaran nabi Muhammad s.a.w. pendiri agama ini, adalah mengajarkan ajaran damai atau kekerasan?

Bagi negara Amerika, peristiwa tragedy 9/11 di tahun 2001 merupakan kejutan, dan tidak sanggup mengerti apalagi menerima kejadian yang mengerikan bagi dunia yang beradab. Terjadi di tiga kota besar di New York, Washington DC dan Pennsylvania.

Lebih lagi mengetahui bahwa sebagian penduduk dunia di bagian tertentu, bersorak sorak dan gembira. Siapakah mereka itu?

Terrorist ini termasuk didalam golongan Islam radikal yang mengambil pelajaran dari buku suci Al Quran. Disini mereka seharusnya memberi maaf gantinya memerintahkan. “ Pohon diketahui dari buah buahnya.”

Buah pikiran yang terbit dari buku Quran yang terdapat dalam Surat 9:5 (At Taurah):

Pengumuman perang terhadap kaum musyrikin;

“Maka bunuhlah orang orang musyrikin itu dimana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka, kepunglah mereka dan intailah ditempat pengintaian.”

Hukuman terhadap perusuh dan pengacau keamanan; Surat 5:33 (Al Maa Idah)

“Sesungguhnya pembalasan terhadap orang orang yang memerangi Allah dan Rasulnya, dan membuat kerusakan dimuka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka, bertimbal balik atau dibuang dari negeri. Yang demikian itu sebagai suatu penghinaan untuk mereka di dunia dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar.”

Sementara mayoritas agama Muslim di dunia ingin hidup damai dengan negara tetangganya, sekelompok radikal yang berkhotbah mengenai kekerasan dan Terror didasarkan dari ajaran Quran yang ditulis diatas, tumbuh seperti Jamur diseluruh muka bumi. Para ahli menaksir sekitar 15- 20 persen orang Muslim radikal cukup banyak untuk mengikat tubuh mereka dengan alat peledak untuk membunuh orang Kristen dan Yahudi. Bila dihitung, ada kurang lebih 300 juta orang orang radikal yang bersedia bunuh diri sambil membunuh orang yang tidak bersalah. Kita tidak dapat meniadakan kenyataan ini, kemungkinan yang akan terjadi di kemudian hari.


Skenario Pembebasan di Akhir Zaman

Tidak akan ada perdamaian di dunia sampai terjadi perdamaian antara Israel dengan Allah Israel. Usaha yang dilakukan oleh siapa saja di kawasan ini akan selalu gagal, kecuali Yesus, raja damai secara langsung turut campur.

Bangsa atau negara mana saja akan mencari kesulitan sendiri apabila ingin turut campur didalam urusan tanggung jawab Allah. Yesus akan datang kembali untuk memerintah dan menduduki kembali tahta Daud. Bila sejarah di mulai dari kita sekarang sampai kepada hari yang dahsyat yang akan datang, maka sudah pasti akan diikuti dengan masa kesukaran ( yang disebut oleh orang Yahudi “masa kepicikan Yakub” ) Kehancuran total umat manusia akan terjadi diantara sekarang hingga tiba saatnya hari itu.

“Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi. Dan sekiranya waktunya tidak dipersingkat, maka dari segala yang hidup tidak akan ada yang selamat, akan tetapi oleh karena orang orang pilihan waktu itu akan dipersingkat." (Matius 24:21-22)

Allah mencintai seluruh dunia, dan Ia mau agar semua orang mengenal Dia. Umat Kristen umumnya mengetahui bagaimana yang akan terjadi pada akhir zaman, tetapi kita harus ikut memikirkan mereka yang tidak percaya dan mengerti mengenai Israel.

Allah Israel = Yahweh juga mencintai bangsa Arab dan seluruh dunia Muslim, apabila kita memikirkan masalah Timur Tengah. Suatu kenyataan yang tidak bisa disangkal, bahwa sebagian besar didunia tidak mengenal dan benci kepada Allah Israel dan sebagian besar tidak perduli akan Yesus.

Para pemimpin dunia pada umumnya, sangat kuatir bahwa situasi konflik Timur Tengah akan bertambah hangat. Jelas sudah pasti!! Tidak ada yang tahu, kapan kejadian yang dahsyat itu akan terjadi. Semua pimpinan negara di dunia bekerja keras berusaha menahan terjadinya kekerasan. Tetapi siapa yang percaya kepada Alkitab, akan sadar bahwa kita berjalan cepat kearah akhir dari peradaban manusia di dunia.

Zaman kita hidup saat ini, adalah zaman yang penuh dengan penipuan. Dan ini sudah diamarkan oleh Yesus sendiri didalam Matuis 24 dan 25.

“Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu!”

Banyak orang yang mengaku Kristen sudah malas untuk membaca Firman, dan kurang kepercayaan dan kurang pengetahuan.

“Dengan tidak memandang lagi zaman kebodohan, maka sekarang Allah memberitahukan kepada manusia, bahwa dimana mana semua mereka harus bertobat.

Karena Ia telah menetapkan suatu hari, pada waktu mana Ia dengan adil akan menghakimi dunia oleh seorang yang telah ditentukanNya sesudah Ia memberikan kepada semua orang suatu bukti tentang hal itu dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati.” (Kisah 17:30-31)

Masalah yang terjadi didunia, perlu dilihat dari kacamata Alkitab, dan ini tergantung kepada masing masing kita untuk membangun pengetahuannya. Artikel diatas disusun secara singkat sekedar apa yang dapat diperlihatkan mengenai persoalan dunia diakhir zaman ini. Dan percaya bahwa kita sudah sangat dekat kepada masa kelepasan yang terjadi kepada gereja Kristen yang benar.

Mungkin akan terjadi “perjanjian perdamaian” di Timur Tengah dalam waktu dekat, tetapi seperti yang telah terjadi berkali kali “perdamaian palsu” dirobek kembali oleh peperangan dan mungkin kembali oleh peperangan dunia.

Tetapi Yesus, Raja Israel, kembali mendirikan tahta Daud, Juruselamat dunia kepada mereka yang percaya, akan kembali untuk membangun planet yang hancur dan mendirikan kerajaan yang telah dijanjikan:

“...aku mau agar kamu mengetahui rahasia ini."

Sebagian dari Israel telah menjadi tegar, sampai jumlah yang penuh dari bangsa bangsa lain telah masuk. Dengan jalan demikian seluruh Israel akan diselamatkan, seperti ada tertulis.

“Dari Sion akan datang Penebus, Ia akan menyingkirkan segala kefasikan dari pada Yakub. Dan inilah perjanjianKu dengan mereka, apabila Aku menghapuskan dosa mereka…”

Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia; Bagi Dialah kemuliaan sampai selama lamanya. ( Roma 11:25-36)

Referensi:Publish Post

  1. www.idolphin.org
  2. Al Quran dan terjemahan Dept.Agama R.I.
  3. John Hagee.”In Defense of Israel" October

No comments: