Sunday, December 16, 2007

TANDA BINATANG (THE MARK OF THE BEAST)


Pendahuluan

Da Vinci Code ditulis oleh Dan Brown yang telah menjadi “best seller novel” sepanjang sejarah dunia. Melebihi buku buku Harry Porter. Sudah terjual sampai 50 juta kopy membuat Dan Brown menjadi kaya raya. Dibagian belakang buku ini tercantum komentar dari Washington Post surat kabar terkenal di Amerika:

“Silahkan baca, dan anda akan diterangi” Benarkah?

Buku yang menjadi kontroversi yang telah mengambil waktu Dan Brown selama 2 tahun menjelajahi Eropah didalam mengumpulkan data data sejarah. Yang ternyata nantinya gereja Katholik sendiri menjadi penantang utama bersama sama beberapa negara didunia yang memboikot buku buku ini, anehnya buku ini menjadi penantang terbesar terhadap kebenaran Alkitab.

Sangat berbahaya bagi mereka yang kurang memahami Alkitab, dimana kombinasi fakta dan fiktif dijadikan satu. Sehingga bagi orang Inggris mereka mendapat kata yang baru Fact and Fiction menjadi “Faction.” Faction novel membuat orang ingin tahu, rasanya benar disertai data sejarah, tetapi ternyata penuh dengan penipuan dan kebohongan yang sangat berbahaya, terutama bagi orang Kristen yang kurang memahami Alkitab.

Menurut kisah, Dan Brown berhasil memecahkan code rahasia yang tersembunyi didalam lukisan Leonardo da Vinci “The Last Supper” yang terkenal itu. Dua figure yang telah mendapat sorotan, atas dasar warna cat minyak yang digunakan, dikatakan bahwa Yesus dan wanita disebelahnya(?) adalah Maria Magdalena yang sementara pada saat itu mengandung bayi dari Yesus. Kemudian sorotan yang lain adalah “cawan” yang digunakan oleh Yesus pada peristiwa perjamuan malam.

Cawan (the Holy Grail) yang dipakai untuk minum air anggur yang melambangkan darah Yesus, dikatakan menjadi lambang Maria sendiri yang tengah mengandung bayi yang nantinya bernama Sarah yang membawa darah Yesus menjadi penerus salah satu raja Perancis. Dan inilah fakta dari code rahasia yang telah dibongkar, suatu rahasia yang telah ditutup secara rahasia oleh gereja katholik.

Tidak terasa kebohongan terbesar telah dipromosikan melalui buku ini, sehingga didalam salah satu halaman (hal 251) Dan Brown menulis:

“Yesus seorang figure sejarah yang terkenal dan mengejutkan, seorang pemimpin yang penuh dengan ilham, yang dunia pernah lihat dan penuh teka teki.”

Ditempat lain ia berkata:

“Yesus bukan anak Allah, dan tidak mengakui keilahian sebab hanya seorang nabi (mortal prophet)”

Buku yang telah dijadikan film oleh Hollywood dengan dibubuhi judul tambahan “Seek the Truth”=Carilah kebenaran. Sungguh luar biasa! Itu sebabnya untuk mengerti “Tanda Binatang” diperlukan hikmat untuk mempelajarinya. Buku ini yang penuh dengan tipuan dimaksud hanya sebagai “papan loncatan” untuk memecahkan code yang lain mengenai “Tanda Binatang” yang akan kita pecahkan bersama didalam pembahasan lebih lanjut. Pelajaran yang akan dipusatkan melalui Alkitab, sebab hanya Alkitab sajalah kita memperoleh kebenaran yang asli.


Binatang atau Domba

“Tanda Binatang”= The Mark of the Beast, sebuah judul nubuatan yang paling banyak disalah tafsirkan akhir akhir ini. Yang paling tidak popular untuk dibahas, penuh dengan tafsiran yang membuat orang resah, gelisah, takut. Yang jelas Setan juga tidak senang, bila anda membaca dan mempelajari akan kebenaran ini Oleh sebab dia sendiri mengerti bahwa waktunya sudah dekat. Pertarungan akhir antara Kristus dan Setan sudah mendekati tammat, dan telah dibuka dengan jelas di buku Wahyu. Buku ini menyatakan bahwa Allah telah membuat tanda, yang akan diberikan kepada umatNya, dan Setan juga ingin melakukan hal yang sama, bagi siapa yang mau bergabung dengan dia. Semua akan dijelaskan melalui buku Wahyu yang dimulai dari; Wahyu 13:1-18 ; 14 : 9-12 ; 16-18.

“Tanda Binatang” dicatat delapan kali dalam Alkitab, dan bila buku Wahyu 13 mulai dipelajari secara teliti ayat demi ayat, maka pelajaran ini dapat dibagi menjadi beberapa fakta penting yang harus diperhatikan baik baik.

Ada baiknya kita mulai dari ayat 16:

“….ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya, atau pada dahinya.”


Fakta penting

Fakta pertama: (Ayat 16) Semua orang (negara didunia) akan tersangkut; orang besar atau kecil, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, akan diberi tanda.

Dari kenyataan fakta ini, kita bisa menarik kesimpulan bahwa “tanda binatang” sampai detik ini masih belum dilaksanakan, dan waktunya akan tiba. Kapan?

Fakta kedua: “…ia menyebabkan”= dengan kata lain ini menyangkut sebuah perintah yang dikeluarkan melalui peraturan hukum (law enforcement); yang akan berlaku bagi seluruh dunia.

Fakta ketiga: “…diberi tanda pada tangan kanan, atau pada dahinya” disinilah pertama kali kita berhadapan dengan istilah “tanda binatang” Siapa Binatang itu?

Alkitab selalu memakai gambar binatang yang menakutkan sebagai symbol agar kita bisa mudah mengerti. Terlebih dahulu kita perlu mengetahui jelas ciri ciri atau karakteristik yang ada tertulis dalam kitab Wahyu 13.

  • Keluar dari dalam laut (ayat 1)
  • Empat binatang yang mirip dengan binatang di buku Daniel 7 (ayat2)
  • Naga memberikan kekuasaan yang besar (ayat 2)
  • Kepalanya seperti kena luka (ayat3 )
  • Lukanya sembuh (ayat3)
  • Kekuasaan Politik (ayat 3,7)
  • Kekuasaan Agama (ayat3,8)
  • Menghujat Allah (ayat1,5,6,)
  • Berperang melawan orang orang kudus (ayat7)
  • Kuasa untuk 42 bulan (ayat 3)
  • Bilangan manusia enam ratus enam puluh enam (ayat18)

Fakta keempat: ( ayat 18) Diperlukan hikmat untuk mengerti. Kita perlu menjadi bijaksana, untuk membedakan “tanda Tuhan” dan “tanda binatang”. Untuk itu Tuhan merasa penting mengirimkan pekabaran tiga malaikat, berita sangat penting sebagai amaran kepada umatNya. Barang siapa yang bertelinga, hendaklah ia mendengar!

Fakta kelima: (Wahyu 14:9) Kabar 3 malaikat:

“Berkata dengan suara yang nyaring” suara yang nyaring oleh sebab sangat penting, tidak sama dengan kabar biasa. Ini menyangkut issue mati dan hidup nasib manusia. Disini ada ikatan hubungan antara “tanda binatang” bahwa untuk mengerti ini kita harus mengerti kabar tiga malaikat. Mangapa kita didorong untuk mendapatkan hikmat dalam memecahkan code “tanda binatang?”

Wahyu 5:6:

“Anak domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh”

Yesus telah dilambangkan dengan lambang ini, berarti hanya Ialah yang penuh dengan kesempurnaan baik dalam hal hikmat (dengan bermata tujuh) dan juga kuasa (bertanduk tujuh) . Hanya Yesus yang sanggup membantu kita dengan hikmat untuk memecahkan “code rahasia” dari “tanda binatang.”

Fakta keenam: (ayat 16) “…tanda pada tangan kanannya dan pada dahinya.” Tangan kanan adalah symbol dari kerja (lihat Penghotbah 9:10) dan Dahi adalah symbol dari pikiran=akal budi (lihat Ibrani 10:16). Tanda Binatang akan dimasukkan kedalam pikiran, dan dalam pekerjaan, apa maksud dengan pernyataan ini?

Fakta ketujuh : (Wahyu 14:9):

Siapa yang menerima tanda…maka ia akan minum dari anggur murka Allah, yang disediakan tanpa campuran dalam cawan murkaNya”

“…minum anggur murka Allah tanpa capuran.” Inilah dia yang kita maksudkan sangat penting, sebab disinilah letak kesempatan yang menyangkut mati atau hidup sejarah manusia. Artinya kalau diminum dia akan mati selama lamanya tanpa ada kesempatan diampuni lagi.

Fakta kedelapan : (ayat 9) “…menyembah binatang dan patungnya” suatu pernyataan dosa kepada Allah secara langsung.

Fakta kesembilan : (ayat) 10 “…anggur murka Allah, tanpa campuran dalam Cawan”

Perhatikan baik baik, disini kata “Cawan” muncul kembali, disinilah diperlukan hikmat untuk mengerti. Kita melangkah kembali kepada buku Da vinci Code yang kisahnya akan kita pakai sebagai “papan lompatan” untuk mengerti penipuan dan kebohongan besar yang terdapat dalam cawan= the holy grail.

Cawan yang disebut dalam peristiwa perjamuan malam, berbeda dengan “cawan yang disebut dalam doa Yesus di taman Gethsemani, berbeda dengan “cawan anggur murka Allah tanpa campuran”

Fakta kesepuluh (ayat 10) “Pekabaran penting dalam cawan murka Allah tanpa campuran.” Sepanjang abad sejarah manusia, Allah telah melayani, menerima, manusia sejak mula pertama dengan penuh kasih sayang dan panjang sabar merupakan campuran dari Keadilan (justice) dan Kasih (mercy) hingga harus melalui Golgotha. Pengampunan masih berjalan sampai kapan? Cawan murka Allah yang tidak bercampur, siapa yang minum akan mati tanpa pengampunan lagi.

Fakta kesebelas (ayat 10) “…disiksa didepan malaikat malaikat kudus dan didepan mata Anak Domba.” Sebuah gambaran peristiwa yang mengerikan, menakutkan dan mengharukan. Bayangkan, malaikat malaikat sorga yang sempat melihat Yesus menangis ketika berhadapan dengan kota Yerusalem yang murtad, menangis dihadapan kubur Lazarus, suatu perasaan emosi dari Juruselamat umat manusia. Dan kini Juruselamat itu sendiri yang telah rela mengorbankan dirinya dikayu salib, harus menyaksikan sendiri mereka yang mempunyai tanda binatang disiksa dengan api dan belerang. Suatu perasaan emosi yang tidak dapat dibayangkan.

Fakta keduabelas: (ayat 11) “…tidak henti hentinya disiksa…” Pengertian rohani, mereka yang mendapat tanda binatang tidak pernah berhenti. Ketika menciptakan langit dan bumi, Allah sendiri berhenti pada hari Sabbath. Disini nyata beda dua golongan, yang mendapat tanda binatang tidak pernah berhenti, dan golongan yang lain yang memiliki tanda Anak Domba, berhenti pada hari Sabbath dan menerima berkat, kudus, damai, kasih, dan kebahagiaan Sabbath.

Fakta ketigabelas: (ayat 12) “…menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus…”

Inilah dua karakteristik dari orang orang kudus yang dipisahkan pada kedatangan Yesus kedua kali. Sekarang mulai tambah jelas, dan rahasia tanda binatang mulai terungkap. Pusat masalah yang akan memisahkan kedua tanda mulai dapat dipecahkan. Perhatikan baik baik. Tanda umat Tuhan, golongan Anak domba dan yang disebut orang orang kudus ialah:

  1. menuruti perintah Allah
  2. Iman kepada Yesus.

Hukum Allah, yang ditulis oleh jari Allah sendiri dibukit Sinai diatas dua loh batu menjadi issu penting dalam memecahkan rahasia “Tanda Binatang.”

Tanda Anak Domba adalah menurut hukum Allah. Sebaliknya “Tanda Binatang” adalah melawan hukum Allah. Sekarang menjadi tambah jelas, bahwa ada empat pokok penting telah tampil keluar didalam usaha memecahkan rahasia “tanda binatang” yaitu:

  1. Anak Domba
  2. Binatang
  3. Cawan
  4. Orang orang kudus

Dan semuanya dipusatkan kepada “Hukum Allah.” Apabila kita mengikuti urutan peristiwa ini, buku Wahyu dengan terang menunjukkan bahwa bila pemberian tanda binatang telah diputuskan secara hukum kepada seluruh umat manusia di seluruh dunia, maka kedatangan Kristus kedua kali, menjadi peristiwa berikutnya yang akan menjadi kenyataan. Inilah akhir zaman dari seluruh peradaban manusia, untuk memisahkan orang orang kudus dari mereka yang memiliki tanda binatang.


Biarlah Cawan ini lalu dari pada-Ku

Buku Da Vinci Code telah membuka kebohongan besar dan promosi palsu, penuh dengan tipuan terhadap kebenaran yang Alkitab beritakan kepada dunia mengenai “cawan murka Allah”. Dimulai dengan kisah yang katanya sudah terjadi pada abad ke-4, sehingga berakhir dengan the “the holy grail”. Alkitab melalui buku Wahyu membuka rahasia arti cawan murka Allah yang sebenarnya. Disinilah pentingnya kabar tiga malaikat yang telah turut membuka tabirnya. Dimulai dengan Wahyu 14:9:

“Jikalau seorang menyembah binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda pada dahinya atau tangannya, maka ia akan minum dari anggur murka Allah, yang disediakan tanpa campuran dalam cawan murkaNya, dan ia akan disiksa dengan api dan belerang didepan mata malaikat malaikat kudus, dan didepan mata anak Domba”.

Kata “dahinya” banyak kali disinggung dalam buku Wahyu (lihat Wahyu 7:3) tercatat kembali:

“…Memeteraikan hamba hamba Allah kami pada dahi mereka.”

Dalam ulasan Fakta keenam, kita diterangkan mengenai symbol “dahi” yang artinya; akal budi, pikiran. Karakter Allah, nama Allah, melihat wajahNya, akan tertulis di dahi mereka. (lihat Wahyu 22:4). Disini artinya Allah akan memasukkan kasihNya, karakterNya kedalam pikiran umat umatNya. Segala sesuatu yang ada dalam pikiran, hati, akan terbit dan dipertunjukkan keluar melalui tabiat dan perbuatan kita.

Berbeda dengan “menyembah binatang dan patungnya”. Setan juga membubuhi tanda kepada mereka, yaitu karakternya kedalam dahi atau pikiran orang yang masuk golongan ini. Itulah sebabnya penting bagi kita menjaga pikiran dan pengelihatan, untuk menghindari tipuan dan kebodohan besar dari binatang, yang karakteristiknya telah di singgung pada Fakta ketiga untuk menghindari dari hukuman “cawan murka Allah.”

Kembali kepada ayat inti (ayat 11) “…minum dari anggur murka Allah…tanpa campur…” Inilah symbol dari “Keadilan Allah yang murni terhadap dosa” Inilah anggur yang sebenarnya harus diminum oleh semua orang berdosa didunia, dari sejak Taman Eden sampai saat ini. Sebuah putusan pengadilan yang mutlak dan murni tanpa pengampunan bagi dosa. Dan putusan hukum ini akan diberikan kepada setiap orang yang memiliki tanda pada dahi dan tangannya. Inilah sebabnya pentingnya kabar tiga malaikat yang memberi amaran dengan “suara yang nyaring”= kabar sangat penting. Oleh karena pada akhirnya manusia akan dihadapkan kepada pilihannya masing masing. Inilah pekabaran yang terakhir bagi manusia , sebelum kedatangan Yesus kedua kali yang akan menutup kesempatan ini bagi siapa saja. Pilihan menyangkut mati atau hidup saudara dan saya.

“Cawan murkaNya tanpa campuran” adalah keadilan Allah yang murni tanpa pengampunan. Disinilah beda dengan “cawan” =the holy grail buatan Da Vinci Code yang penuh tipuan dan kepalsuan. Yang pada filmya yang dibuat oleh Hollywood di bubuhi subtitle “Seek the Truth.”

Yang paling tragis nantinya ialah, mereka yang minum “cawan murkaNya” akan disiksa dengan api dan belerang disaksikan oleh malaikat sorga dan juga oleh Yesus sendiri. Marilah kita kembali ke peristiwa Gethsemani dalam Matius 26:36-46:

“…ya Bapaku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu daripadaku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, malainkan seperti yang Engkau kehendaki.”

Doa Yesus di taman Gethsemani adalah doa yang disertai kesengsaraan dan kesusahan “Hatiku sangat sedih, seperti mau mati rasanya…Ya, Bapaku”-seruan seorang anak kepada Bapa, sebab Yesus adalah putra tunggal, Anak Allah yang telah dinyatakan oleh Bapa disorga ketika Ia dibaptis oleh Johanes Pembaptis di sungai Yordan. Roh Allah seperti burung merpati turun ke atasNya, lalu terdengar suara dari sorga:

“Inilah Anak Ku yang kukasihi, kepadaNya lah aku berkenan.” (lihat Matius 3:17)

Di Gethsemani terdengar suara doa:

“Biarlah cawan ini lalu daripadaku…bukan kehendakku, biarlah kehendakMu….”

Suatu penyerahan yang sempurna dari anak kepada Bapanya. “Cawan” yang mana?

Peristiwa ini telah digambarkan oleh Lukas dengan lebih dramatis lagi dalam buku Lukas 22:40, dimana malaikat dari langit menampakkan diri untuk memberi kekuatan kepadaNya. Peluhnya menjadi seperti titik titik darah yang bertetesan ke tanah. Suatu bukti pergumulan, penderitaan, yang timbul dalam pikiranNya= (“dahi”nya)

Memohon agar “cawan murka Allah yang tidak bercampur” yang sebenarnya kita manusia berdosa yang harus minum, di taman Gethsemani dia akan minum untuk kita. Di Gethsemani inilah, total perpisahan antara Bapa dan Anak sedang berlangsung demi memutuskan kepastian hidup atau mati saya dan saudara, dan seluruh umat manusia.

Keseluruhan beban dosa umat manusia di muka bumi, dia akan minum demi kita semua. Ketika Ia bertelut tersungkur ke tanah dengan peluh tetesan darah, malaikat sorga menyaksikan peristiwa ini, dan malaikat yang sama yang nantinya juga akan bersama sama dengan Anak Domba menyaksikan mereka yang menerima “tanda binatang” akan disiksa dengan api dan belerang. Dapatkah saudara bayangkan, suatu pemandangan penuh dengan emosi, keharuan, oleh karena Yesus sendiri menangis dimuka kubur Lazarus.

Pada akhirnya, pilihannya untuk menolong umat manusia membawa Dia ke Golgotha. Dengan kata kata yang terakhir di salib:

Eli, Eli, lama sabakhtani”= Allahku, AllahKu mengapa Engkau meninggalkan Aku.

Penyerahan yang sempurna dan perpisahan yang sempurna antara Anak Tunggal dengan BapaNya demi kita manusia. Dialah yang minum Cawan MurkaNya demi kita manusia tanpa pengampunan bagi dosa kita, agar kita manusia mendapat pengampunan oleh sebab Dia. Inilah juga pilihan yang kita manusia harus memilih untuk menanggapi berita tiga malaikat, yang berseru dengan “suara yang nyaring!”

Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air” (Wahyu 14:7)

Kita diminta untuk memutuskan pilihan kita, sebab:

“Aku berdiri dimuka pintu dan mengetuk, jikalau ada orang yang mendengar suaraKu dan membuka pintu, Aku akan masuk mendapatkannya.” (Wahyu 3:20)


Menantang Jari Tangan Allah

Di bukit Sinai Allah berfirman kepada Bani Israel dari tengah tengah api dan memberikan kepada Musa: “Kesepuluh Firman dan Ia menuliskannya pada dua loh batu”

(Ulangan 4:13). Lebih jelas lagi, dalam buku Keluaran 31:18:

“Tuhan memberikan kepada Musa, setelah Ia selesai berbicara dengan dia di gunung Sinai, kedua loh HUKUM ALLAH, loh batu, yang ditulisi OLEH JARI ALLAH”

Alkitab terdiri dari buku yang diilhami oleh Allah dan ditulis oleh bermacam macam penulis, nabi, raja, rasul, dan lain lain. Tetapi Hukum Allah, ditulis pada dua loh batu dan ditulis oleh jari tangan Allah sendiri. Bukankah ini suatu hal yang khusus dan istimewa pentingnya? Ditulis pada dua loh batu, memberi arti bahwa hukum ini tidak akan dapat dirubah oleh siapapun, hukum ini kekal.

Apa kaitannya Hukum Allah dengan “Tanda Binatang?”

Buku Wahyu diturunkan kepada Yohanes di pulau Patmos, adalah suatu amaran yang sangat penting bagi kita yang hidup di akhir zaman, dan ini ditulis mirip sebuah “puzzle”= permaianan teka teki yang membingungkan. Itu sebabnya perlu hikmat untuk menggabungkan pecahan ayat ayat yang satu dengan lain, untuk memecahkan rahasia “tanda binatang.”

Marilah kita kembali kepada Wahyu 14: 11, 12;

“…siang malam mereka tidak henti hentinya disiksa, yaitu mereka yang menyembah binatang serta patungnya itu, dan barang siapa yang telah menerima tanda namanya.”

ayat 12:

“…orang kudus yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus.”

Kita dapat membagi semua menjadi dua golongan;

1. Golongan tanda binatang: yang tidak henti hentinya disiksa= tidak pernah istirahat atau berhenti. Sabat artinya adalah hari perhentian= hari berhenti. Sehingga dapat diartikan golongan ini adalah golongan menantang Sabat, lebih tepat lagi menantang Hukum Allah.

2. Golongan orang orang kudus: menuruti perintah Allah = menuruti Hukum Allah dan iman kepada Yesus.

Saudaraku, pelajaran ini sangat penting untuk kita tidak jatuh kedalam golongan “tanda binatang.” Buku Wahyu telah memecahkan rahasia “puzzle” yang pertama.

Mari kita kembali kepada Wahyu 14: 7:

Sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air.”

Siapa yang menciptakan langit dan bumi? Lihat apa yang buku Johanes 1: 1-3, 14 berkata:

“Pada mulanya adalah Firman, Firman itu bersama sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.”

ayat 2: “…segala sesuatu dijadikan oleh Dia…”

ayat 14 : “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam diantara kita, dan kita telah melihat kemuliaanNya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepadaNya sebagai Anak Tunggal Bapa.”

Semua ayat ayat diatas ini telah memecahkan rahasia ‘Puzzle” berikutnya. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia, yaitu Firman yang telah menjelma menjadi manusia, yang lahir di Bethlehem yang diberi nama Yesus, yaitu Anak Tunggal Bapa.

Yesus adalah yang menciptakan langit dan bumi, Yesus yang sama yang telah memberikan Hukum sepuluh kepada Musa di bukit Sinai. Dan Yesus yang sama telah minun “cawan murka Allah” demi membayar dosa kita. Yang kita mau tekankan, Yesus juga yang menulis Hukum itu dengan jarinya sendiri.

Sekarang kita kembali kepada dua golongan:

1. Golongan tanda binatang: Meneymbah binatang serta patungnya.

2. Golongan orang kudus: Menyembah pencipta langit dan bumi yaitu Yesus.

Dunia Kristen lebih banyak mengenal Yesus sebagai Juruselamat manusia, tetapi jarang menyadari bahwa Yesus inilah yang menciptakan langit dan bumi, dan Yesus inilah yang memberikan dan menulis Hukum Sepuluh dengan jarinya kepada Musa. Lebih lagi jari dari tangan ini yang telah dipakukan di kayu salib di Golgotha demi dosa manusia. Mengapa? Demi menebus dosa manusia. Apa dosa? Dosa adalah pelanggaran hukum.

Kalau demikian, makin jelas bahwa ‘tanda binatang” sasarannya adalah, menantang Yesus Kristus sebagai pencipta langit dan bumi, dan Yesus sebagai Anak Tunggal Allah, dan terakhir ingin menantang ‘Jari tangan” yang telah menulis Sepuluh Hukum Allah.


Kesepuluh Firman atau disebut Sepuluh Hukum Allah

Kita semua mengetahui bahwa Alkitab telah ditulis oleh tangan manusia dengn ilham roh Suci Tetapi tidak untuk sepuluh Hukum Allah. Sekarang kita yakin bahwa Yesus sendiri yang menulis dengan jariNya. Perhatikan baik baik, semuanya dimulai dengan kata “Jangan” dan hanya pada hukum ke empat dibuka dengan kata “Ingatlah”dan kuduskanlah hari Sabat”. Kata “ingat” memberi peringatan yang penting yaitu “jangan lupa” agar secepatnya kita masukkan kedalam pikiran= “DAHI” sebagai tanda.

Disinilah pentingnya hukum ini. Dan kemudian perhatikanlah, hanya didalam hukum ini disinggung bahwa “Tuhan menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya” suatu tanda penting, sehingga Wahyu 14:7 (kabar tiga malaikat) mengulangi pentingnya memberitakan kabar ini dengan suara yang nyaring. Karena disinilah menjadi “Tanda dari Allah” (Lihat Yehezkiel 20:12):

“Hari Sabat Ku, juga kuberikan kepada mereka menjadi peringatan diantara Aku dan mereka, supaya mereka mengetahui bahwa Akulah Tuhan yang menguduskan mereka”

Begitu pula dalam Keluaran 31:17:

“Inilah suatu peringatan untuk selama lamanya, sebab enam hari lamanya Tuhan menjadikan langit dan bumi dan pada hari yang ketujuh, Ia berhenti bekerja untuk beristirahat.”

Dalam Alkitab, kata tanda, peringatan, sering digunakan untuk maksud yang sama. Menjadi tanda orang orang kudus, umat Allah seperti yang ditulis dalam Ibrani 10:16:

“Aku akan menaruh hukumKu didalam hati mereka dan menuliskannya dalam akal budi mereka (menulis di dahi mereka)

Oleh sebab itu “tanda orang orang kudus” adalah tanda kedaulatan Allah dan kuasa Allah, adalah “Hari Sabat kudus” Ketika Yesus didunia, Yesus berbakti pada hari Sabat,

Lihat pada Lukas 4:16:

Ia datang ke Nazareth tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaanNya pada hari Sabat Ia masuk rumah ibadat.”

Ada yang menghitung selama Yesus berada di dunia, dia telah berbakti sebanyak 1500 sabat, dan Yesus adalah Tuhannya hari Sabat. Siapa yang merubah hari Sabat?

Dalam buku “Cathechism of Catholic Doctrine” Catholic records September 1, 1923 ditulis sebagai berikut: “Sunday is our Mark of Authority, the Church is above the Bible.” Artinya, hari Minggu adalah tanda kekuasaan, Gereja berada diatas kedudukan Alkitab.

Yang paling mengejutkan ialah buku “Da Vinci Code’ pada halaman 252 mencatat ucapan sebagai berikut:

“Umat Kristen pada mulanya berbakti pada hari Sabat, dan Kaisar Constantine yang merubah untuk berbakti pada hari Minggu. Hari minggu sebenarnya adalah hari dimana orang kafir menyembah dewa Matahari.”

Dengan demikian sekarang jelas, bahwa kepausan gereja Roma telah mengakui merubah hari Sabat menjadi hari Minggu dan sebagai “tanda dan kekuasaan gereja.”

Adakah Alkitab juga meramalkan usaha perubahan ini? Jawabnya terdapat dalam buku Danieal 7:25:

Ia akan mengucapkan perkataan yang menentang Yang Maha Tinggi dan akan menganiaya orang orang kudus milik Yang Maha Kudus, dan berusaha untuk

Mengubah waktu dan hukum.”

Sekarang sudah jelas siapa “binatang” dan “tanda binatang”. Binatang yang telah dengan terang terangan menantang jari tangan Allah yang menulis Sepuluh Hukum Allah. Disinilah hikmat Allah, yang akhirnya menolong dan memecahkan rahasia “Code” dari “Tanda Binatang.”


AWAS ! JANGAN MASUK

Pemberitahuan tentang hari penghakiman bagi umat manusia diseluruh dunia, sudah diserukan dengan “suara nyaring”. Wahyu 14 :7 adalah berita yang sangat penting sebab sudah membuka kedok dari tanda binatang. Binatang yang sudah memabukkan segala bangsa. Itu sebabnya:

“Serukanlah kuat kuat, janganlah tahan! Nyaringkanlah suaramu bagaikan sangkakala, beritahukanlah kepada umat Ku pelanggaran mereka dan kepada kaum keturunan Yakub dosa mereka!” (Yesaya 58:1)

Berita pekabaran super penting ini, adalah suatu issue mengenai mati atau hidup manusia, saudara, dan saya. Kita diminta keluar dari “Babel” agar kita tidak mendapat “tanda binatang” Mereka yang memilih untuk mengikut Yesus dan menurut kebenaranNya akan menguduskan hari Sabat, dan jelas tidak akan mendapat tanda binatang pada dahi mereka. Lebih jauh, “tanda binatang” sudah jelas akan bertentangan sama sekali dengan “materai Allah= seal of God. Materai Allah adalah suatu kuasa, yang disebut pencipta langit dan bumi dan segala mata air, yang tandanya adalah Sabat= hari perhentian.

Sebaliknya “tanda binatang” yang sudah kita buka kedoknya adalah hari Minggu. Maka kembali kalau mau dipisahkan dua golongan ini:

1. Meterai Allah= mereka yang memelihara hari Sabat

2. Tanda binatang= mereka yang memelihara hari Minggu.

Sebelum tiba hari kedatangan Kristus yang kedua kali, kitab Wahyu menulis kejadian berikut ini:

“Dan aku melihat, sesungguhnya ada suatu awan putih dan diatasnya itu duduk seorang seperti Anak Manusia dengan sebuah mahkota emas diatas kepalaNya, dan sebilah sabit tanjam di tanganNya.” (Wahyu 14:14)

Apabila saudaraku membaca ayat ini, yang ditulis oleh Yohanes segera setelah ia selesai menulis berita kabar tiga malaikat. Maka inilah menjadi suatu pengunguman yang tepat untuk dunia ketahui pada akhir zaman. Yesus yang sudah menulis Hukum sepuluh dengan jarinya sendiri, Dia yang lahir di Bethlehem, Yesus yang minum “cawan murka Allah yang tidak bercampur” bagi kita manusia, Yesus yang mati disalib di Golgotha, dan kini melalui Yohanes yang sama, murid yang dikasihiNya. Dia memberikan kitab Wahyu untuk “Amaran Terakhir” kepada umat manusia diseluruh muka bumi. Awas! Janganlah masuk kedalam golongan tanda binatang itu.

Kondisi Dunia pada akhir zaman.

Bagi kita yang telah menyaksikan peristiwa “September /11” dan “Tsunami di Aceh,”

“Hurricane Katrina,” ini baru permulaan dari kondisi dunia akhir zaman. Kemudian mendengar dan membaca kejadian dunia, maka semua yang sudah digambarkan oleh nabi Hosea, seperti yang terjadi pada zaman kegilaan dahulu kala:

“Tuhan mempunyai perkara dengan penduduk negeri ini, sebab tidak ada kesetiaan dan tidak ada kasih, dan tidak ada pengenalan akan Allah di negeri ini.

Hanya mengutuk, berbohong, membunuh, mencuri, berzinah, melakukan kekerasan, dan penumpahan darah menyusul penumpahan darah.”(Hosea 4:1,2)

Semua yang terjadi hanya berpusat pada “pelanggaran terhadap Hukum sepuluh,” ini masih baru memasuki langkah pertama. Belum sampai kepada sasaran issue yang paling terakhir, yang akan di umumkan secara resmi dan akan diberlakukan ke seluruh dunia untuk memaksakan “tanda binatang” secara hukum.

Sebelum “Awan putih dan diatasnya duduk seperti Anak Manusia” tampak diangkasa dengan penuh kemuliaan. Setiap jiwa manusia diberikan kesempatan untuk memutuskan

“pilihan terakhir.”

Memilih menurut kepada Yesus dan mendapat “meterai Allah” (pemelihara hari Sabat) atau memihak kepada tanda binatang” ( pemelihara hari Minggu ).

(Unfolding the revelation by Roy Allan Anderson)

Masalah besar akan muncul ketengah masyarakat gereja Kristen di dunia. Hukum Internasional akan digunakan untuk mengajak dunia Internasional supaya menunjukkan kesetiaan kepada kuasa gereja Roma. Dan disinilah mulainya proses pemisahan oleh sebab siapapun yang berpihak kepada gerakan ini, akan jelas menantang dan melanggar Hukum Allah. Disinilah waktunya tiba

“Apabila issue telah disepakati oleh dunia Internasional dan seluruh muka bumi telah mendengar pekabaran Tuhan melalui “kabar tiga malaikat.” Maka tanda binatang akan segera dilaksanakan keseluruh dunia. Allah memiliki orang orangnya di tiap gereja.

Mereka tetap mencintai FirmanNya dan tetap menyinari, terang yang mereka miliki.

Belum ada seorangpun yang sudah dibubuhi tanda binatang pada dahinya. Masih ada terdapat umat umat Tuhan yang setia di semua gereja Kristen, termasuk juga di dalam gereja katholik Roma. Tidak seorangpun akan dituntut sampai semua mereka mendapat kesempatan menerima terang dan pengertian kewajiban hukum ke -4 dari Sepuluh Hukum Allah. Namun apabila perintah telah sampai untuk memaksakan semua manusia di muka bumi untuk menentang Sabat, dan suara nyaring tiga malaikat yang di proklamirkan untuk mengamarkan semua manusia terhadap “penyembahan kepada binatang dan patungnya.” Maka saat itulah garis pemisah akan dibentangkan untuk memisahkan siapa yang benar dan siapa yang palsu. Dan siapapun yang melakukan pelanggaran akan segera menerima “tanda binatang” itu.” (Evangelism hal 234-235).

Hukum hari Minggu (Sunday Law) untuk seluruh dunia, mungkin?

Masih segar dalam ingatan, terutama bagi yang tinggal di Amerika. Gerakan untuk membersihkan semua gedung pemerintah yang penting, terutama gedung gedung Pengadilan hingga sampai gedung Supreme Court (Pengadilan Tinggi) untuk menarik dan membersihkan dari segala macam bentuk apa saja yang memperagakan “Sepuluh Hukum Allah.” Usaha ini dibalas dengan dibentuknya gerakan yang lain, yang melebar ke seluruh dunia, yakni gerakan mempersatukan agama Kristen dan Judaism yang disebut “National Global Movement” untuk membuat “Ten Commandment proclamation Day.”

Gerakan yang terakhir sudah ditanda tangani oleh semua tokoh tokoh Kristen di Amerika, bersama rekan rekan dari tokoh agama Judaism yakni agama Yahudi. Mereka memilih satu hari, sebagai hari khusus sebagai hari proklamasi gerakan ini. Hari itu ternyata jatuh pada hari Minggu tanggal 27 May 2006. Dunia Protestant dan dunia Judaism bersatu untuk membela hukum sepuluh, dan memilih hari Minggu sebagai pusat hari proklamasinya. Gerakan gerakan yang lambat laun mengarah kepada proses legislative yang memerlukan beberapa krisis malapetaka dunia untuk mempersatukan.

Gerakan Sunday Law yang disebut di Amerika “Blue Law,” secara tidak disadari telah dimulai dan giat dikerjakan sejak tahun 1896. “The National Reform Movement…. Manual of Christian Civil Government. Dan yang paling terang terangan, terjadi pada bulan September7, 1947. Paus Pius XII mengatakan:

“Waktu untuk berencana sudah lewat, sekarang waktunya sudah tiba untuk bertindak. Pertentangan didalam urusan agama dan moral bergantung atas lima dasar utama: Agama dalam budaya, Penyucian hari Minggu, menjaga ke utuhan keluarga Kristen, Keadilan sosial, dan Menghadapi kebenaran.” (Evening Star, Washington DC, September 8 1947)

Sejarah dapat terulang kembali, menurut perkiraan yang telah terjadi, satu malapetaka “Katrina” sudah mempersatukan seluruh agama di National Kathedral Washington DC untuk berdoa bersama. Satu hari kelak (entah malapetaka, Katrina, Tsunami, 9/11) akan muncul di “Breaking News” seluruh media dunia. Disertai pengumuman bahwa gereja katholik Roma di Amerika telah bergabung bersama National Council of Churches dan merancang kembali “the Blue Law.”

Yang penting di sini ialah ketekunan orang orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus ( Wahyu 14:12)

Referensi:

1. Seminar “The Mark of the Beast” Steve Wohlberg
2. Unfolding revelation by Roy Allan Anderson.

No comments: